Kamis, 26 Januari 2012, http://politik.vivanews.com/
Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum (VIVAnews/Muhamad Solihin) |
VIVAnews -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai
Demokrat, Ramadan Pohan membeberkan apa yang dibahas sejumlah petinggi
Demokrat Rabu malam, 25 Januari 2012 di Kantor DPP Partai Demokrat.
Hadir di situ pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Ada Ketua Umum Anas
Urbaningrum, Sekjen Edhie Bhaskoro, Ramadhan Pohan, Johny Allen dan
sejumlah pengurus.
Ramadan mengatakan, dalam rapat itu, dibahas mengenai apa yang akan dilakukan Partai Demokrat ke depan. Baik dalam jangka pendek maupun menengah.
Dalam rapat itu, kata Ramadhan membahas mengenai tugas dan tanggungjawab masing-masing divisi. "Tugas-tugas divisi dan departemen yang harus dilaksanakan. Ada belasan item," kata Ramadan di Gedung DPR, Kamis 26 Januari 2012.
Ramadan menjelaskan, dalam rapat itu tak sekalipun membahas mengenai kasus yang menyudutkan Ketua Umum partai itu, Anas Urbaningrum. Rapat itu, lanjut dia juga tak membahas mengenai isu tentang sejumlah nama yang akan menggantikan posisi Anas di pucuk partai itu. "Itu isu untuk mewarnai dinamika saja ya," kata dia.
Menurutnya, meski nama Anas sering disebut oleh Nazaruddin terkait kasus Wisma Atlet, namun itu hanyalah fakta di persidangan. "Itu fakta persidangan, bukan fakta sebenarnya. Minimal harus ada dua bukti, ini belum ada masih dalam penyebutan-penyebutan," kata dia.
Ramadan juga mengatakan, Demokrat akan menyerahkan kasus ini kepada hukum. "Yang kami tidak ingin adalah penggiringan isu atau opini yang menyudutkan. Kami akan melawan terhadap penggiringan, kriminalisasi untuk menyudutkan. Karena itu bukan wilayah hukum, tapi ke politis."
Dia menambahkan, ada atau tak ada survei, Demokrat tetap harus memperbaiki diri. "Ada atau tidak ada masalah. Agar Demokrat bisa hadir di masyarakat. Kalau citra diukur dari polling, naik turun kan biasa," kata Ramadhan.
"Partai diisi manusia, manusia bisa berubah, itu dinamis. Dari masalah yang ada kita justru akan melakukan perbaikan di pusat atau daerah. Ini masa-masa tahun kerja kami, 2014 nanti silakan masyarakat yang mengukur. Rakyat yang memutuskan."
Bagaimana sikap Anas menanggapi isu pencopotan dirinya?
"Ya kami ketawa-tawa, gayanya Anas kan suka menyelipkan humor, Ibas juga. Seserius apapun guyonnya tinggi. Tidak ada pernyataan keras, nada keras juga tidak ada. Gambaran Demokrat tidak setegang apa yang seperti di luar. Kami santai."
Saat ini Partai Demokrat dilanda gonjang-ganjing. Ketua DPR RI Wakil sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie bahkan menyebut, partainya sedang menghadapi tsunami besar. Oleh karena itu, setiap kader diharapkan dapat berupaya untuk menyelamatkan partai agar tidak pecah.
Ramadan mengatakan, dalam rapat itu, dibahas mengenai apa yang akan dilakukan Partai Demokrat ke depan. Baik dalam jangka pendek maupun menengah.
Dalam rapat itu, kata Ramadhan membahas mengenai tugas dan tanggungjawab masing-masing divisi. "Tugas-tugas divisi dan departemen yang harus dilaksanakan. Ada belasan item," kata Ramadan di Gedung DPR, Kamis 26 Januari 2012.
Ramadan menjelaskan, dalam rapat itu tak sekalipun membahas mengenai kasus yang menyudutkan Ketua Umum partai itu, Anas Urbaningrum. Rapat itu, lanjut dia juga tak membahas mengenai isu tentang sejumlah nama yang akan menggantikan posisi Anas di pucuk partai itu. "Itu isu untuk mewarnai dinamika saja ya," kata dia.
Menurutnya, meski nama Anas sering disebut oleh Nazaruddin terkait kasus Wisma Atlet, namun itu hanyalah fakta di persidangan. "Itu fakta persidangan, bukan fakta sebenarnya. Minimal harus ada dua bukti, ini belum ada masih dalam penyebutan-penyebutan," kata dia.
Ramadan juga mengatakan, Demokrat akan menyerahkan kasus ini kepada hukum. "Yang kami tidak ingin adalah penggiringan isu atau opini yang menyudutkan. Kami akan melawan terhadap penggiringan, kriminalisasi untuk menyudutkan. Karena itu bukan wilayah hukum, tapi ke politis."
Dia menambahkan, ada atau tak ada survei, Demokrat tetap harus memperbaiki diri. "Ada atau tidak ada masalah. Agar Demokrat bisa hadir di masyarakat. Kalau citra diukur dari polling, naik turun kan biasa," kata Ramadhan.
"Partai diisi manusia, manusia bisa berubah, itu dinamis. Dari masalah yang ada kita justru akan melakukan perbaikan di pusat atau daerah. Ini masa-masa tahun kerja kami, 2014 nanti silakan masyarakat yang mengukur. Rakyat yang memutuskan."
Bagaimana sikap Anas menanggapi isu pencopotan dirinya?
"Ya kami ketawa-tawa, gayanya Anas kan suka menyelipkan humor, Ibas juga. Seserius apapun guyonnya tinggi. Tidak ada pernyataan keras, nada keras juga tidak ada. Gambaran Demokrat tidak setegang apa yang seperti di luar. Kami santai."
Saat ini Partai Demokrat dilanda gonjang-ganjing. Ketua DPR RI Wakil sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie bahkan menyebut, partainya sedang menghadapi tsunami besar. Oleh karena itu, setiap kader diharapkan dapat berupaya untuk menyelamatkan partai agar tidak pecah.
Sementara, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengakui,
saat ini Partai Demokrat menghadapi situasi sulit bersama ketua umum
mereka, Anas Urbaningrum. "Oleh karena itu, masalah nonaktif, masalah
mundur, kami serahkan kepada Pak Anas,” kata Hayono di Gedung DPR RI,
Senayan, Jakarta, Rabu 25 Januari 2012. (eh)